Pura Agung Giri Natha : Objek Wisata Religi Umat Hindu Semarang

Pura Agung Giri Natha – Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki keanekaragaman objek wisatanya. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai objek wisata yang berkaitan dengan religi.

Pura Agung Giri Natha : Objek Wisata Religi Umat Hindu Semarang

Semarang memang dikenal sebagai salah satu tempat yang memiliki tempat beribadah paling lengkap di Jawa Tengah. Mulai dari Masjid Agung Jawa Tengah, Gereja Blenduk, Vihara Buddhagaya Watugong, hingga Pura bisa kita temukan mudah di tempat Wisata Semarang.

Keunikan terletak pada sejarah, arsitektur, maupun spotnya yang instagramable. Ada salah satu pura yang cukup menarik untuk kita kunjungi ketika berada di Semarang.

Pura tersebut bernama Pura Agung Giri Natha yang cukup populer dikalangan para wisatawan lantaran tidak hanya dikhususkan untuk beribadah saja, melainkan juga bisa rekreasi bersama keluarga tercinta.

Seperti yang kita tau, di Semarang ada 5 pura yang bisa kita temukan seperti Pura Agung Giri Natha, Amertha Sari, Widya Saraswati, Satya Dharma, dan Buana Mandala.

Dari ke lima pura yang ada di Semarang tersebut, Pura Agung Giri Natha menjadi pura paling besar dan paling lengkap. Itulah sebabnya pura ini dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi yang ada di Semarang.

Pilihan Editor ;

Sejarah Singkat Pura Agung Giri Natha

Sejarah Singkat Pura Agung Giri Natha

Sebeleum membahas lebih jauh lagi mengenai Pura ini maka alangkah lebih bijak jika kita mengetahui terlebih dahulu sejarah tempat ini.

Pura sendiri digunakan untuk tempat beribadah umat Hindu. Keberadaan Pura ini tidak terlepas dari peran masyarakat yang memeluk agama Hindu di Semarang.

Sebelum menetap di Semarang, umat Hindu yang ada di Semarang awalnya hanya sekedar untuk bekerja dan juga menimba ilmu saja. Pada tahun 1967 para penduduk umat Hindu yang ada di Semarang mulai mengusulkan pendirian tempat beribadah umat Hindu.

Dengan disetujuinya usulan tersebut kemudian didirikanlah salah satu pura yang kala itu dinamakan Parahyangan Mandhala Giri. Pada tanggal 10 Oktober 1969, pura tersebut bisa digunakan sebagai tempat sembahyang.

Hingga pada tahun 1984, pura tersebut terus dikembangkan dengan menambahkan beberapa tempat seperti Padmasana, Pangluruh, Bale Pawedan, Bale Simpen, Tembok Panyengker, Bale Pangaruman, Bale Bengong, Candi, Taman Sari, Bale Ringgit, dan masih banyak lagi.

Pembangunan semua fasilitas Pura Agung ini selesai pada tanggal 4 April 2004. Hingga peletakan simbol peresmian pura oleh Mardiyanto yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Daya Tarik Pura Agung Giri Natha

Sesampainya di lokasi Pura Agung Giri Natha, wisatawan akan disambut oleh sebuah gapura layaknya bangunan-bangunan yang ada di Bali.

Gapura tersebut akan membawa kita pada patung Ganesha yang ada di pelatatan depan. Pura Agung Giri Natha ini terbagi menjadi 3 yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan juga Utama Mandala.

Ketiga area tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Nista Mandala sendiri merupakan bangunan pura yang nista atau jelek. Bangunan ini biasa digunakan untuk tempat-tempat kotor seperti kamar mandi, area penyembelihan hewan, kantin, dan lainnya.

 Biasanya disetiap pura pasti kita akan menemukan Candi Bentar. Candi Bentar yang ada di Pura Agung Giri Natha ini terletak antara Nista Mandala dan Madya Mandala.

Candi Bentar ini digunakan sebagai simbol pembatas. Banyak wisatawan yang memanfaatkan momennya untuk berfoto dengan latar Candi Bentar.

Lalu untuk area Madya Mandala, biasanya digunakan untuk acara-acara sosial seperti tempat pertemuan, kesenian, diskusi agama, olahraga, rapat, dan masih banyak lagi.

Bahkan di sana juga kita bisa menemukan perpustakaan dan juga Bale Gong. Area Madya Mandala ini merupakan area paling banyak dikunjungi bahkan menjadi tujuan utama para wisatawan.

Di sana, kita bisa mampir ke Bale Kertha Saba yang merupakan tempat semi outdoor layaknya sanggar yang biasa digunakan untuk acara kesenian dan juga rapat maupun diskusi. Tepat di sebelah Bale Kerta Saba, kita akan menemukan Bale Gong atau tempat gong.

Untuk setiap penabuhan gong memiliki maknanya tersendiri. Selain untuk berlatih menabuh, pada hari upacara biasanya sekeha gong membunyikan gamelan di bale tersebut.

Sementara itu, untuk area Utama Mandala digunakan untuk tempat beribadah dan merupakan tempat suci yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.

Untuk masuk ke sana biasanya wanita dalam keadaan haid tidak diperbolehkan. Lalu kita juga diwajibkan untuk mengenakan selendang yang bermakna sebagai pengikat niat buruk.

Pembatas antara Utama Manda dan Madya Mandala dinamakan Kori Agung atau Candi Kurung. Di dalan bangunan Utama Mandala, wisatawan akan menemukan patung yang menjulang tinggi. Patung tersebut dinamakan Padmasana yaitu tempat pemujaan Sang Hyang Widhi.

Di Utama Mandala juga kita akan menemukan Bale Pawedan, Bale Ringgit, Taman Sari, Bale Ringgit, Pepelik dan juga Panglurah. Selain itu, kita juga bisa melihat keindahan bunga Jepun yang biasa digunakan untuk sembahyang.

Lokasi Objek Wisata

Wisatawan yang ingin melakukan liburan ke wisata religi yang ada di Semarang khususnya Pura Agung Giri Natha ini maka para wisatawan  bisa mendatanginya ke Jalan Sumbing No.12, Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50231.

Tiket Masuk

Tiket masuk Pura Agung Giri Natha di Semarang. Menurut informasi yang terdapat pada artikel sebelumnya, pada waktu itu belum ada biaya tiket yang dikenakan untuk masuk.

Namun, terdapat rencana untuk memberlakukan biaya tiket masuk di kemudian hari. Saya sarankan untuk memeriksa informasi terbaru atau menghubungi pihak pengelola untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tiket masuk.

Fasilitas Yang tersedia

Membahas mengenai objek wisata maka tidak terlepas dari fasilitas yang disediakan. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia di Pura Agung Giri Natha:

  • Area parkir kendaraan
  • Mushola
  • Kamar mandi dan toilet
  • Area peristirahatan
  • Warung makanan dan minuman
  • Area souvenir
  • Area parkir motor
  • Spot selfie

Rute Yang Dapat Ditempuh

Berikut adalah beberapa rute yang dapat ditempuh uoleh para wisatawan untuk mencapai Pura Agung Giri Natha di Semarang:

Dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Pura Agung Giri Natha

Bila dari Bandara maka naik taksi atau mobil sewa menuju Jalan Sumbing No.12 di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Dari Stasiun Kereta Tawang Semarang:

Naik taksi atau mobil sewa menuju Jalan Sumbing No.12 di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Alternatif lainnya, naik angkutan kota (angkot) dengan rute ke Gajahmungkur dan turun di dekat Pura Giri Natha.

Dari Terminal Bus Terboyo Semarang:

Naik taksi atau mobil sewa menuju Jalan Sumbing No.12 di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Alternatif lainnya, naik angkutan kota (angkot) dengan rute ke Gajahmungkur dan turun di dekat Pura Giri Natha.

Dari Terminal Bus Mangkang Semarang:

Naik taksi atau mobil sewa menuju Jalan Sumbing No.12 di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Alternatif lainnya, naik angkutan kota (angkot) dengan rute ke Gajahmungkur dan turun di dekat Pura Giri Natha.

Pastikan untuk bertanya kepada pengemudi taksi atau angkot apabila Anda tidak yakin dengan rute atau lokasi Pura Agung Giri Natha.

Sekian info wisata semarang yang dapat diulas pada pembahasan kali ini semoga bermanfaat dan menambah referensi objek wisata yang akan menjadi destinasi wisata mu.

1 Komentar

  1. […] Pura Agung Giri Natha : Objek Wisata Religi Umat Hindu Semarang […]

Tinggalkan Balasan