[ad_1]
Siapa yang enggak suka bakso? Sepertinya semua orang Indonesia menyukai kudapan yang satu ini, kecuali yang memang enggak makan daging sapi.
Bakso biasanya disantap untuk makan siang hingga sore. Satu porsinya terdiri dari pilihan mie, bihun, atau sohun. Untuk isiannya tentu saja bakso daging sapi, sayuran toge dan sawi, serta taburan bawang goreng dan seledri segar.
Keluyuran mau mengulas salah satu tempat makan bakso yang enak banget, namanya Mymo Mie Baso Ceker & Juice. Lokasinya ada di Cimahi, lumayan dekat dengan tol, jadi kalau kamu dari luar kota dan lewat tol, bisa langsung melipir ke sana.
Restoran ini terlihat sederhana dari luar, lokasinya pun sedikit masuk ke dalam gang. Tapi, orang-orang tetap effort untuk bisa makan di sana. Berarti, paham dong selezat apa baksonya? Langsung saja simak ulasan dari Keluyuran berikut ini.
Menu Mymo
Ini daftar menu makanan yang ada di Mymo Mie Baso, ya. Jadi baksonya memang sudah dipaketkan. Ada tiga pilihan, yaitu Menu Komplit, Menu Istimewa, dan Menu Special.
Ini menu yang paling ‘ekonomis’. Selain pilihan mie, kamu akan mendapatkan 5-6 isian, mulai dari bakso, babat, dan lainnya.
Kalau pilih menu ini, kamu akan mendapatkan 7-8 isian. Harganya ada di tengah-tengah antara Menu Komplit dan Istimewa.
Untuk Menu Istimewa alias yang paling mahal, sama saja seperti Menu Special, kamu akan mendapatkan 7-8 isian. Yang membedakan kedua menu ini adalah pilihan baksonya. Dalam menu ini, kamu enggak akan dapat bakso kecil, tapi bakso keju!
Daftar menu yang dibuat Mymo menurut saya sangat mudah dimengerti dan enak dibaca. Mungkin karena ini restoran keluarga, jadi yang datang seringnya orang tua bersama anak, jadi daftar menunya dibuat sesimpel mungkin dengan detail tulisan, gambar, dan harga yang mudah dibaca.
Di sisi lain daftar menu kamu bisa melihat bentukan bakso, kondimen, juga mie yang bisa kamu pilih. Jadi enggak akan zonk karena kamu sudah tahu visualnya terlebih dulu. Selain bakso, ada juga pilihan menu nasi di sini.
Sementara ini adalah daftar menu minumannya. Enggak terlalu spesial, seperti kedai bakso kebanyakan, pasti teman minumnya berupa teh, jus buah, dan yogurt. Yang unik dari Mymo adalah Esmut-nya. Ini memang menu original Mymo.
Esmut merupakan dessert es krim tiga rasa yang dipadu puding mangga, nata de coco, dan buah potong segar. Karena ini satu-satunya menu minuman original Mymo, sepertinya recommended buat dicoba. Sayang waktu itu saya sudah merasa terlalu kenyang, jadi enggak sempat mencicipinya.
Pesanan Saya
Saya pesan Menu Special Yahun. Kalau kamu pesan menu yamien seperti ini pasti disajikan terpisah dengan kuahnya, karena yamien itu maksudnya mie yang kering. Yahun alias Yamien Bihunnya ada suwiran ayam yang cukup banyak di atasnya.
Sebenarnya ada satu lagi pesanan saya, yaitu Bihun Kuah, tapi enggak terfoto oleh saya. Kalau paket yamin, datangnya seperti ini dengan dua mangkok ala abang-abang bakso standar.
Sementara kalau pesan paket kuah, mangkok yang digunakan dari plastik dan lebih tinggi juga lebar. Soalnya isiannya jadi lebih membludak kalau mie/bihunnya disatukan dengan bakso
Closer look-nya seperti ini. Sumpah, ini tuh banyak banget! Saya tipe orang yang makannya cukup banyak, tapi ini saja terlalu banyak untuk saya, yang akhirnya enggak bisa saya habiskan.
Bihunnya betul-betul menggunung di mangkok bakso itu. Untuk bihun kadang ada orang yang rewel, karena bihun cenderung lebih keras daripada sohun. Tapi menurut saya tingkat kematangan bihun di sini pas, enggak keras dan enggak kelembekan juga.
Bumbu kecapnya lumayan creamy, membalut semua bihun dengan baik, jadi setiap kunyahan rasanya pas. Walau sudah keburu dingin karena ditinggal ibadah sholat dan makannya lama, tapi yahunnya tetap enak.
Paket yang saya pesan terdiri dari bakso polos kecil, bakso urat ukuran sedang, dan bakso gepeng. Kemudian ada satu siomay ayam, babat, dan dua ceker ayam. Enggak lupa sayur sawi hijau dan topping seledri + bawang goreng.
Yang ingin saya highlight adalah babatnya. Biasanya di kedai bakso yang menyediakan babat ukurannya tipis, kecil, dan berwarna hitam. Ada juga yang babatnya masih alot dan berbau.
Nah, kalau di Mymo babatnya tebal-tebal dan putih bersih loh! Saya sempat mengira itu kikil sapi, karena babatnya gendut-gendut juga berwarna putih. Ternyata setelah dilihat lebih dekat, itu babat. Dan enggak ada aroma yang mengganggu sama sekali. Berarti babatnya betul-betul diproses dengan seksama.
Cekernya besar-besar tapi cukup empuk, walau bukan sangat empuk yang sampai copot sendiri dari tulangnya, tapi dengan tingkat kematangan seperti itu sudah cukup, kok. Siomaynya berisi suwiran daging ayam yang padat dan kaya rasa.
Kalau untuk baksonya saya enggak bisa komentar banyak, enak saja seperti bakso premium pada umumnya. Tapi saya lebih menyukai bakso gepengnya daripada bakso sedangnya. Sementara cita rasa kuahnya itu bukan tipe yang pakai micin melainkan ‘kaldu’ banget.
Saya sendiri sebenarnya lebih suka bakso micin, mungkin karena lebih sering merasakan bakso seperti itu daripada bakso non-MSG. Tapi Baso Mymo masih sedap di lidah saya, karena kaldunya berasa. Kalau kamu merasa kurang asin bisa pakai bubuk putih yang ada di meja masing-masing.
[ad_2]