Wisata Green Canyon : Wisata Penuh Misteri – Green Canyon Pangandaran kini sudah menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia. Namun dibalik terkenalnya objek wisata sungai di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat ini terdapat cerita sejarah yang belum diketahui banyak orang.
Cerita itu adalah saat awal Sungai Cijulang ini dibuka untuk tempat objek wisata dan dinamai Green Canyon atau Cukang Taneuh.
Sejarah Green Canyon Pangandaran
Sebelum Green Canyon Pangandaran terkenal jadi destinasi wisata, warga jarang melintas karena disebut angker. Tempat wisata ini dibentuk oleh alam selama jutaan tahun hingga melahirkan pesona keindahan tiada duanya.
Nama Green Canyon ini memang mengambil nama dari Green Canyon di Colorado, Amerika Serikat. Bedanya, Green Canyon Pangandaran ini menawarkan pemandangan tebing-tebing alami yang menjulang dan dihiasi pepohonan hijau yang rindang.
Selain itu, air sungai yang menyusuri tebing ini sangat jernih dan biru.
Wisata Green Canyon : Wisata Penuh Misteri Pangandaran ini berada di Sungai Cijulang, tepatnya di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Warga setempat menamai tempat ini dengan Cukang Taneuh yang dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Tanah.
Bagi penduduk lokal lokasi ini dimaknai sebagai Jembatan Tanah karena karena di atas lembah dan jurang dari Cukang Taneuh terdapat sebuah jembatan dari tanah yang digunakan oleh para petani setempat untuk menuju kebun.
Menurut Asep, aliran Sungai Cijulang yang kini menjadi trek objek wisata Green Canyon Pangandaran dulunya merupakan tempat berburu ular dan beyawak.
Dia mengatakan dirinya adalah salah satu orang yang dulu sering berburu di sungai tersebut.
Asep berkata bahwa jarang sekali orang yang berani masuk ke kawasan sungai yang sekarang menjadi objek wisata Green Canyon Pangandaran. Karena dulu kawasan itu dikenal angker.
Baca Artikel Lainnya :
- Alun-Alun Kota Bogor : Tempat Asyik Untuk Nongkrong
- Gembira Loka Zoo : Tiket Masuk, Alamat, Syarat Masuk
Asep menambahkan bagi orang yang senang berburu ular dan beyawak tidak pernah mengenal takut. Apalagi yang berkaitan dengan mitos dan mahluk gaib.
Asep juga mengaku selama melakukan perburuan di aliran Sungai Cijulang belum pernah mendapati hal-hal yang aneh atau berbau mistis.
Asep menjelaskan awal cerita Wisata Green Canyon : Wisata Penuh Misteri menjadi objek wisata ketika dirinya membawa rombongan turis asing dari Swiss berbahasa Prancis yang berjumlah 3 orang berkeliling di Sungai Cijalu dan Sungai Cijulang dengan menggunakan perahu.
Asep waktu itu, sekitar tahun 1989 bekerja di hotel Sandaan Pangandaran dan bertemu dengan turis asing tersebut. Turis asing itu meminta untuk diantar ke tempat yang paling unik di Pangandaran.
Menurut Asep, ketika diminta oleh turis asing mencari tempat unik di Pangandaran dirinya sempat kebingungan. Karena waktu itu objek wisata di Pangandaran hanyalah kawasan pantai.
Waktu itu akhirnya terpikir untuk mengajak turis asing itu ke tempat saya biasa berburu ular dan beyawak. Kemudian beliau tawarkan. Ternyata mereka tertarik dan malah memaksa saya untuk mengantar ke tempat tersebut.
Asep pun sempat heran kenapa tiga turis asing itu langsung merespon ajakannya. Sebab, biasanya turis asing yang datang ke Pangandaran selalu mencari tempat nyaman yang berada di pesisir pantai.
Akhirnya, lanjut Asep, petulangan bersama tiga bule itu dimulai. Dari Pangandaran, rombongan naik Bus jurusan Tasik-Cijulang. Sesampainya di terminal Cijulang, kemudian menginap di salah satu hotel di kawasan objek wisata Pantai Batu Karas Pangandaran.
Keesokan harinya, petualangan menyusuri aliran sungai di Cijulang dilakukan. Saat itu rombongan menggunakan perahu nelayan dan naik dari dermaga yang berada di Desa Margacinta.
Rute petulangan dimulai dari Sungai Cijalu. Kemudian masuk ke muara Bojong Salawe hingga akhirnya sampai ke aliran Sungai Cijulang.
Saat menyusuri Sungai Cijulang, kata Asep, tiga bule yang dibawanya tampak terkagum-kagum tiada henti saat melihat keindahan alam di sepanjang sungai.
Air yang jernih dari perpaduan air tawar dan air laut sehingga menimbulkan warna kehijau-hujauan, membuat si bule makin terkesima.
Mulai dari hutan nipah, hutan bakau, hingga hutan tropis kita lalui. Ikan-ikan besar waktu itu terlihat jelas di bawah perahu.
Pemandangan hutan tropis dan tebing yang dihiasi bebatuan stalagtit, burung warna warni, ular dan biayawak banyak dilihat di sepanjang perjalanan.
Asep melanjutkan, saat sampai di ujung sungai atau di daerah Cukang Taneuh, tiga turis bule itu kembali terkagum-kagum.
Dengan bahasa Prancis mereka tak henti-hentinya berkata, ‘spektakuler’.
Karena keindahan alam di Cukang Taneuh dikatakan mirip seperti Green Canyon di Amerika, tambah Asep, kemudian objek wisata itu dinamai Green Canyon Pangandaran.
Tiket Masuk GC Pangandaran 2022
Untuk mencapai tempat ini kita harus menyewa sebuah perahu dari Dermaga Ciseureuh dan menempuh perjalanan kurang lebih 30-45 menit dengan jarak sekitar 3 km.
Harga Tiket Perahu Green Canyon 2022
Rp.225.000,- /1 Perahu
Maximal 5 orang penumpang
Paket Short Track
Harga Paket Rp.189.900,-/Orang
Jarak 5 Km
Durasi 2-3 Jam
Minimal Peserta 5 Orang
Dapatkan potongan harga 10% jika peserta lebih dari 10 Orang
Paket Long track
Harga Paket Rp.225.000,-/Orang
Jarak 10 Km
Durasi 4-5 Jam
Minimal Peserta 5 Orang
Dapatkan potongan harga 10% jika peserta lebih dari 10 Orang
Misteri Green Canyon Pangandaran
Wisata Green Canyon, Wisata Penuh Misteri Kini populer sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di kawasan Ciamis, Jawa Barat, siapa sangka masih banyak yang belum mengetahui tentang misterinya di Pagandaran.
Nama Green Canyon sendiri merupakan warisan seorang berkebangsaan Prancis yang takjub ketika mengunjungi kawasan ini puluhan tahun silam.
Terinspirasi dari Green Canyon di Colorado, Amerika Serikat, nama yang diberikan oleh WNA itu masih digunakan hingga hari ini.
Sebelum akhirnya dibuka sebagai objek wisata, sangat jarang ada orang yang berani melintasi aliran sungai. Bahkan, warga setempat sekalipun.
Dari cerita masyarakat sekitar, Pangandaran terkenal sangat angker sebelum dipugar seperti keindahan yang bisa kita saksikan kini.
Sebelum populer dengan nama Green Canyon Pangandaran, lokasi ini disebut Cukang Taneuh. Di kawasan ini, para pengunjung akan dibuat takzim dengan pemandangan air terjun di sepanjang tebing-tebing sungai yang berhiaskan ragam tumbuh-tumbuhan hijau hasil erosi alam selama bertahun-tahun.
Meskipun menyibak suatu fenomena keindahan alam yang menakjubkan, tapi dibutuhkan nyali dan mental yang kuat untuk dapat menyusuri aliran sungai yang diapit oleh tebing-tebing serta bukit-bukit dengan rerimbunan pepohonan yang menyertainya
Fasilitas Wisata Pagandaran
1. Menapaki Jalan Kenangan di Janjang Saribu
Sebelum dibuka sebagai tempat wisata, sungai di sepanjang objek wisata Green Canyon Pangandaran dikenal angker. Bahkan warga setempat jarang yang berani melintas di aliran sungai maupun di bantaran sungainya.
2. Green Canyon Pangandaran
Nama Green Canyon dipopulerkan seorang warga negara Perancis bernama Bill John pada 1993. Ketika itu ia melihat warna tebing serta sungai yang berwarna kehijauan. Lantas menyebutnya dengan nama Green Canyon yang masih dipakai dan populer hingga kini.
3. Stalaktit dan Stalakmit
Saat menyusuri aliran sungai di antara tebing ngarai ini, kita bisa melihat tumbuhan hijau menghiasi dinding batu indah hasil pahatan alam selama bertahun-tahun. Ngarai di ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran Sungai Cijulang selama jutaan tahun.
Aliran itu menembus gua dengan stalaktit dan stalagmit yang memesona. Aliran itu kemudian diapit dua bukit yang menjulang dengan bebatuan yang berhiaskan rerimbunan pepohonan. Benar-benar sebuah atraksi alam yang khas dan menantang.
4. Aktivitas body rafting (Pesona Indonesia)
Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan di antaranya lompat dari tebing, berenang atau body rafting.
Biasanya, ada dua pemandu yang mendampingi petualangan body rafting. Durasi setiap aktivitas body rafting sekitar 3-4 jam. Petualangan akan dimulai dari hulu Sungai Cijulang untuk kemudian menempuh jarak pengarungan sejauh 5 km sembari menikmati keindahan tempat wisata ini.
Setelah puas menyusuri keindahan aliran sungai kita bisa mengisi perut di tepian sungai. Jangan takut kehabisan pilihan makanan. Berbagai sajian tradisional nan nikmat menanti.
5. Pesona Kota Bunga dan Serba Tujuh di Tomohon
Ada nasi bakar ayam yang dibungkus daun pisang, serta melepas dahaga dengan meneguk segarnya air kelapa muda, atau sekadar menyantap gorengan ditemani secangkir kopi.
Mengingat destinasi ini merupakan favorit wisatawan, tak mengherankan jika setiap weekend dan libur nasional Green Canyon Pangandaran dipadati pengunjun
Cara ke Green Canyon Pangandaran
Sebenarnya lokasi wisata sangat mudah ditemukan, karena memang terletak di jalan utama Pangandaran – Cimerak. Namun, bagi anda yang kesulitan mencari rute menuju Green Canyon berikut adalah panduannya
1. Perjalanan Menggunakan Kendaraan Pribadi/Bus Pariwisata
Bila anda menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan (bus pariwisata) anda dapat menggunakan fitur direction pada peta dibawah. Cukup klik marker berwarna merah maka akan muncul popup direction, masukkan lokasi asal anda pada kolom “start address” kemudian klik “get direction” maka anda akan diarahkan ke Google Maps dan rute perjalanan dari lokasi anda menuju Green Canyon akan muncul.
2. Perjalanan Menggunakan Bus Umum
Bila anda berangkat dari kota-kota berikut maka akan tersedia Bus dengan tujuan Pangandaran. antara lain:
Jakarta
Bekasi
Tangerang
Bandung
Tasikmalaya
Purwokerto
Cilacap
Jogja/Yogyakarta
Setelah anda sampai di Terminal Pangandaran, untuk menuju dapat dilanjutkan dengan naik angkot menuju Terminal Cijulang dan selanjutnya anda dapat menggunakan jasa ojek dengan lama perjalanan sekitar 5 menit.