Tempat Kopi di Bandung : Kopi Toko Djawa, Harga dan Lokasi

Tempat Kopi di Bandung – Minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup generasi zaman sekarang.

Seiring perkembangan zaman saat ini, jumlah kedai kopi di setiap daerah semakin banyak.

Setiap kedai kopi mencoba menyajikan keunikannya untuk menarik minat para konsumen.

Tempat Kopi di Bandung : Kopi Toko Djawa, Harga dan Lokasi bagus

Salah satu kedai kopi yang menyajikan keunikannya adalah kedai Toko Kopi Djawa, sebuah kedai kopi yang dulunya adalah sebuah toko buku.

Sekarang, hal tersebut berubah menjadi sebuah kedai kopi.

Menariknya, buku – buku yang dahulu ada di toko ini, tidak lantas di hilangkan begitu saja.

Buku – buku tersebut menjadi sebuah ciri khas dari kedai kopi yang satu ini.

Di setiap mejanya ada beberapa buku yang bias dibaca oleh pengunjung, mulai dari novel hingga buku sejarah.

Kedai kopi yang berdiri sejak tiga bulan lalu ini memiliki dua menu yang menjadi andalannya yaitu Kopi Toko Djawa dan Kopi Awan.

Kopi Toko Djawa adalah kopi susu dingin yang dicampur dengan gula jawa.

Sedangkan kopi awan adalah kopi susu dingin yang dicampur dengan creamy foam.

Bandung masih saja menyimpan romantisme yang apik.

Braga, salah satu kawasan yang tak pernah sepi di Bandung.

Kawasan yang masih mempertahankan struktur bangunan lamanya ini memang menawarkan berjuta cerita.

Salah satu tempat minum kopi di Kota Bandung.

Warung kopi / cafe ini merupakan salah satu tempat yang recommended untuk minum kopi karena menawarkan berbagai jenis minuman olahan kopi seperti cappuccino, Americano, kopi susu dan kopi hitam.

Semua menu kopi yang ada di sajikan dengan kualitas dan rasa terbaik.

Selain itu, Kopi Toko Djawa (Braga) juga menyediakan tempat nyaman sehingga cocok untuk menjadi tempat nongkrong, berkumpul, ngobrol, bersantai, dan diskusi.

Kesan yang tua diberikan oleh Braga seakan dapat membuat banyak orang mengingat kembali akan sejarah Kota Kembang.

Pada tempat ini terdapat berbagai tempat makan legendaris yang sudah berdiri sejak puluhan tahun.

Sebut saja toko roti Sumber Hidangan dan Braga Permai yang masih kokoh berdiri di Jalan Braga.

Tidak hanya dua itu, masih ada satu toko yang dulunya dikenal sebagai toko buku namun kini telah berubah fungsi sebagai toko kopi.

Adalah Toko Kopi Djawa yang dulu sempat menjual aksara, kini menawarkan cita rasa.

Kalau orang Bandung asli pasti sudah tahu kalau sebelum dibangun menjadi tempat ngopi, Kopi Toko Djawa ini diambil dari nama Toko Buku Djawa.

Toko Buku Djawa yang berada di Jalan Braga No. 81 ini adalah toko buku legendaris yang sudah ada sejak tahun 1955.

Lalu kemudian beralih fungsi menjadi coffee shop karena perubahan zaman yang membuat toko buku ini nggak bisa bertahan lagi.

Menjadi salah satu tempat ngopi paling hits di Bandung, Toko Kopi Djawa memang terbilang cukup unik.

Bukan hanya dari segi bangunannya saja yang masih mempertahankan bangunan lama, namun juga menu kopinya sendiri yang menurut saya patut diberikan acungan jempol.

Untuk kamu yang punya hobi ngopi, pasti sudah nggak asing lagi dengan tempat ngopi yang menjadi salah satu coffeeshop hits di Bandung ini.

Mengenal Toko Kopi Djawa

Kopi Toko Djawa merupakan sebuah kedai kopi yang dulunya adalah sebuah toko buku.

Buku tersebut menjadi sebuah ciri khas dari kedai kopi yang satu ini.

Pada setiap mejanya ada beberapa buku yang bisa dibaca oleh pengunjung, mulai dari novel hingga buku sejarah.

Kopi Toko Djawa berawal pada pengujung 2017 di kawasan kota tua Bandung, Braga.

Kopi Toko Djawa langsung menarik perhatian dengan nuansa etnik, yang tidak berseberangan dengan esensi unsur antik.

Jangan lupa untuk menggunakan outfit terbaik Anda jika berkunjung kesini.

Karena Kopi Toko Djawa ini memiliki banyak spot instagramable yang cocok untuk hunting foto.

Keistimewaan Daerah Braga

Jalan Braga adalah jalan yang bersejarah di Bandung.

Jalan ini sudah digunakan sejak zaman Hindia Belanda sebagai pusat perbelanjaan dan tempat berkumpul.

Berwisata ke Kota Bandung tidak akan lengkap jika tidak singgah ke jalan ini.

Jalan yang awalnya sepi dan mencekam, kini menjadi jalan yang ramai dikunjungi anak muda.

Tempat Kopi di Bandung : Kopi Toko Djawa, Harga dan Lokasi asik

Jalan tersebut mulai ramai di masa Pemerintahan Hindia Belanda beberapa ratus tahun yang lalu.

Namun di balik sejarahnya yang panjang, memiliki fakta yang harus ketahui

Jalan protokoler Kota Bandung

Menjadi jalan yang mempunyai nilai sejarah, Jalan Braga dijadikan sebagai jalan ikonik di Kota Bandung.

Lalu, Braga juga menjadi maskot dan objek wisata utama Kota Bandung.

Sekarang, Jalan Braga dijadikan tempat nongkrong atau hangout anak-anak muda Bandung.

Pada acara trip ke Bandung ataupun berkeliling Bandung menggunakan bus Bandros biasanya suka berkunjung juga ke Jalan Braga.

Selain karena mempunyai nilai sejarah, jalan ini juga mempunyai gaya arsitektur yang menarik.

Pernah menjadi pusat kehidupan sosial ekonomi masyarakat kolonial Belanda

Jalan Braga pada zaman dahulu adalah pusat mode dan fashion.

Ada banyak toko-toko pakaian bergaya Eropa yang berdiri di jalan ini.

Gaya hidup di Braga begitu glamour serta diwarnai beragam kemewahan serta kehidupan intelektual dan budayanya yang unik.

Dengan majunya industri fashion di tempat ini, sehingga menjadi awal mula Paris Van Java melekat dengan Kota Bandung.

Julukan tersebut berarti Kota Bandung sama majunya dengan kota-kota di Eropa khususnya Paris dalam hal industri fashion.

Memang julukan tersebut benar adanya, sampai sekarang pun cara dan gaya berpakaian masyarakat di Bandung selalu unik dan menarik.

Toko yang pertama kali berdiri adalah toko senjata api

Bukan toko pakaian ataupun kafe, melainkan toko senjata api yang pertama kali berdiri di Jalan Braga.

Toko senjata api tersebut sudah berdiri sejak tahun 1894.

Didirikan oleh C.A. Hellerman nyatanya toko tersebut bukan hanya menjual senjata api, ada juga bermacam-macam sepeda, kereta kuda, hingga sebagai bengkel reparasi senjata api.

Sebagai pebisnis ulung, C.A. Hellerman melihat peluang kemajuan Jalan Braga tersebut.

Hingga akhirnya ia mendirikan toko-toko baru di samping toko miliknya.

Namun, toko pertama tersebut yang kini disebut sebagai bangunan tua nomor 51 telah runtuh dan ditinggalkan pemiliknya.