Kota Lama Semarang : Wisata Iconic Bernuansakan Sejarah

Kota Lama Semarang – Indonesia memang paling kaya sama nilai budaya dan adat istiadat lokal. Bahkan saking beragam dan kaya, pesona budaya yang ada di Indonesia pun sukses dikenal hingga kancah dunia internasional.

Kota Lama Semarang : Wisata Iconic Bernuansakan Sejarah

Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu objek wisata di daerah Semarang yang juga memiliki nilai budaya yang tinggi yaitu Kota Lama Semarang.

Sebenarnya objek wisata kota lama juga dapat kita jumpai di Jakarta dan Bandung Jawa Barat atau Surabaya dan Malang di Jawa Timur. Sementara di Jawa Tengah ada di Kota Semarang dengan kawasan Kota Lamanya yang di abad 19 menjadi pusat perdagangan serta pemerintahan.

Pengunjung dapat menikmati atmosfer Eropa tempo dulu, yaitu sekitar tahun 1700-an saat jalan-jalan di objek wisata ini. Bagaimana tidak, di tempat ini terdapat 50-an gedung berarsitektur Eropa klasik dengan ciri khas dinding tebal, serta ukuran jendela dan pintu yang lebar.

Kota Lama Semarang merupakan sebuah kawasan cagar budaya di mana terdapat gedung-gedung tua dan bersejarah peninggalan Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun. Pada masa itu, kawasan ini merupakan pusat pemerintahan. Arsitektur gedung-gedungnya bergaya khas Eropa kuno.

Pilihan Editor :

Ada beberapa pilihan spot yang menarik dan biasa dikunjungi oleh wisatawan, antara lain Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, Rumah Akar samping, Gedung Jiwasraya, Gedung Oudetrap, Semarang Art Gallery, De Spiegel, Marba.

Pasar Antik dan masih banyak lagi bangunan serta spot unik lainnya. Keindahan bangunan-bangunan tadi akan mengeluarkan suasana yang beda pada waktu malam hari.

Malam hari kawasan Kota Lama Semarang dihiasi oleh lampu-lampu cantik yang membuat setiap sudut Kota Lama Semarang serasa hangat,syahdu, dan estetik.

Sejarah Kota Lama Semarang

Sejarah Kota Lama Semarang

Diawali dari penandatangan perjanjian antara Kerajaan Mataram dan VOC pada 15 Januari 1678. Waktu itu Amangkurat II menyerahkan Semarang kepada pihak VOC sebagai pembayaran karena VOC telah berhasil membantu Mataram menumpas pemberontakan Trunojoyo.

Setelah Semarang berada di bawah kekuasaan penuh VOC, kota itu pun mulai dibangun. Sebuah benteng bernama Vijfhoek yang digunakan sebagai tempat tinggal warga Belanda dan pusat militer mulai dibangun.

Berjalannya waktu benteng tersebut tidak mencukupi, sehingga warga mulai membangun rumah di luar sebelah timur benteng. Tak hanya rumah-rumah warga, gedung pemerintahan dan perkantoran juga didirikan.

Pada tahun 1740-1743 terjadilah peristiwa Geger Pacinan, perlawanan terbesar pada kurun waktu kekuasaan VOC di Pulau Jawa. Setelah perlawanan tersebut berakhir dibangunlah fortifikasi mengelilingi kawasan Kota Lama Semarang.

Setelahnya karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan kota yang makin pesat, fortifikasi ini dibongkar pada tahun 1824.

Untuk mengenang keberadaan banteng yang mengelilingi kota lama, maka jalan-jalan yang ada diberi nama seperti Noorderwalstaat (Jalan Tembok Utara-Sekarang Jalan Merak), Oosterwalstraat (Jalan Tembok Timur – Sekarang Jalan Cendrawasih)

Zuiderwalstraat (Jalan Tembok Selatan-Sekarang Jalan Kepodang) dan juga Westerwaalstraat (Jalan Tembok Barat-Sekarang Jalan Mpu Tantular). Kawasan Kota Lama Semarang mendapat julukan sebagai Little Netherland.

Lokasinya yang dikelilingi kanal-kanal dengan bangunan bergaya Eropa menjadikan kawasan ini mirip sebuah kota seperti yang berada di Belanda.

Pusat dari Kawasan Kota Lama berada di Taman Srigunting, sebuah taman yang terletak di jantung Kawasan Kota Lama Semarang.

Dimasa lalu taman ini adalah sebuah lapangan bernama parade plein, besar kemungkinan karena sering kali digunakan untuk parade militer karena tak jauh dari sana terdapat sebuah barak militer.

Sebelum menjadi lapangan, taman ini memiliki fungsi sebagai kerkhof atau pemakaman warga Eropa, sebelum pada awal abad 19 kerkhof dipindah ke daerah Pengapon.

Disekeliling taman Srigunting terdapat bangunan-bangunan dengan nilai arsitektur dan sejarah yang tinggi seperti Gereja Blenduk, Gedung Marba, dan Gedung Jiwasraya.

Kota Lama ini sudah ramai dari abad ke-17. Saat itu, kawasan ini merupakan salah satu pusat perdagangan di Indonesia.

Di abad ke-18 hingga abad ke-19, banyak pedagang Cina dan Arab yang memenuhi kawasan ini. Kota Lama Semarang menjadi sebuah saksi sejarah akan peradaban yang terjadi beberapa waktu silam. Bahkan kawasan Kota Lama Semarang menjadi salah satu pusat perdagangan di Indonesia.

Kawasan Kota Lama Semarang sering dimanfaatkan para pecinta fotografi untuk mengambil beberapa gambar dengan gaya vintage.

Kota Lama Semarang merupakan citra visual yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri Bagunan-bangunan kuno estetik dan megah peninggalan Kolonial Belanda.

Satu bangunan yang paling populer dan wajib dikunjungi saat mengunjungi Kota Lama Semarang yaitu Gereja Blenduk yang sudah berusia lebih dari 2,5 abad.

Gereja yang memiliki nama asli Nederlandsch Indische Kerk ini masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini menjadi Landmark Kota Semarang.

Awal mula muncul istilah Gereja Blenduk karena masyarakat pribumi yang kesulitan mengucapkan nama dalam bahasa Belanda pun akhirnya menyebutnya blenduk karena memiliki atap berbentuk kubah berwarna merah bata yang terbuat dari perunggu serta dua menara kembar di depannya.

Perubahan nama juga terjadi pada Jembatan Mberok yang dulu menjadi pintu gerbang menuju Kota Lama. Kata Burg yang berarti jembatan dilafalkan menjadi Mberok dan nama itu terus dipakai hingga kini.

Lokasi dan Rute Menuju Kota Lama Semarang

Kota Lama adalah tempat yang tepat untuk berwisata edukasi dan memperluas wawasan terutama mengenai sejarah. Inilah sebabnya kami menyarankan untuk mengikuti paket-paket wisata jelajah Kota Lama yang disediakan oleh pengelola agar tidak melewatkan spot yang menarik.

Paket-paket wisata tersebut dikemas dalam aktivitas walking tour, vespa tour, dan naik sepeda onthel berkeliling Kota Lama

Selama perjalanan Anda akan didampingi pemandu wisata profesional yang memberi penjelasan mengenai gedung-gedung tua yang dilewati. Rute yang telah ditentukan meliputi Monod Diephuis – Gereja Blenduk – Jembatan Berok – Jl. Mpu Tantular – Marabunta – Jl. Letjen Suprapto.

Setiap kali melewati gedung bersejarah rombongan dapat berhenti sejenak untuk melihat-lihat bagian dalam gedung. Anda berminat? Cukup siapkan ongkos sebesar Rp75.000,00 untuk mengikuti tur yang asyik ini.

Untuk mendaftar pengunjung bisa langsung mendatangi Tourist Information yang berada di Gedung Popo yang letaknya berhadapan dengan Dream Museum Zone.

Harga Tiket Masuk Kota Lama Semarang

Untuk memasuki objek wisata ini Anda tidak dikenai biaya sama sekali alias gratis serta dibuka 24 jam penuh. Namun untuk pengunjung yang ingin mengelilingi Kota Tua dengan sepeda onthel atau skuter Anda bisa menyewanya di lokasi.

Tarif sewa sepeda adalah Rp15.000,00 untuk 60 menit, sedangkan untuk sewa skuter tarifnya adalah Rp15.000,00 untuk 15 menit.

Di sekitar Kota Tua ada beberapa tujuan wisata yang sekaligus dapat Anda singgahi seperti Old City 3D Trick Art Museum. Untuk menikmati koleksi karya seni 3 dimensi sekaligus spot foto yang seru ini Anda harus membayar tiket Rp30.000,00.

Jangan lewatkan juga untuk mengunjungi Semarang Contemporary Art Gallery dengan membeli tiket seharga Rp10.000. Di sini Anda dapat menyaksikan buah karya para seniman handal dari seluruh pelosok nusantara.

Fasilitas di Objek Wisata

Tempat wisata Kota Lama ini terbilang cukup nyaman untuk dijelajahi karena fasilitas umum yang tersedia sudah semakin lengkap. Ini misalnya toilet dan tempat ibadah yang memadai, termasuk tempat sampah dalam jumlah banyak agar kebersihan tempat bersejarah ini selalu terjaga.

Selain itu ada pula fasilitas berbayar seperti café-café berkonsep unik serta restoran yang menyediakan menu bercita rasa lezat. Ini antara lain Spiegel Bar & Resto, Café Tekodeko,  Café Marabunta, Café Nuris, dan Café Retro.

Jika berminat Anda juga bisa mencoba wisata Kota Lama Semarang malam hari untuk menikmati ragam kuliner tempo dulu yang banyak dijajakan. Pemerintah dan pengelola juga terus berupaya mempercantik kawasan wisata sejarah ini.

Di malam hari Anda akan menyaksikan Kota Lama terlihat elegan dengan pendar lampu-lampu pada sisi jalannya.

Sudut-sudutnya pun semakin dipenuhi spot foto Instagramable seperti bangku taman dengan dekorasi mural, atau kotak telepon London kuno. Lebih dari sekedar untuk tempat berfoto, box telepon ini ternyata juga berfungsi sebagai spot charger ponsel. 

Sekian ulasan mengenai salah satu objek wisata yang bernuansakan sejarah dan edukasi yang ada di Kota Semarang. Yuk ajak keluarga dan orang terdekat anda untuk berkunjung kesini.

1 Komentar

  1. […] Kota Lama Semarang : Wisata Iconic Bernuansakan Sejarah […]

Tinggalkan Balasan