Makanan Khas Jawa Barat : Karedok – Karedok adalah makanan khas Jawa Barat, tepatnya Jawa Barat. Masakan ini sangat unik karena semua sayuran dalam keadaan segar, tanpa melalui proses pemasakan sehingga kandungan gizi dan seratnya sangat padat.
Sejarah Makanan Karedok
Dahulu ada sebuah perkampungan yang terletak di seberang Sungai Cimanuk. Dahulu daerah ini merupakan wilayah Kerajaan Sumedang Larang.
Perkampungan tersebut terkena musibah tanah longsor dan menyebabkan penduduk kampung tersebut harus pindah ke kampung Rancakeong atau Babakan Dodol.
Awalnya di Rancakeong hanya terdapat dua keluarga. Kemudian dari dua keluarga itu berkembang menjadi tujuh ratus sepuluh jiwa. Perkembangan yang sangat pesat ini dimungkinkan karena daerah ini memiliki tanah yang subur sehingga banyak pendatang yang akhirnya menetap di sana.
Saat itu Sumedang dipimpin oleh seorang bupati yang bernama Pangeran Aria Suria Atmaja yang punya kegemaran menangkap ikan di sungai dengan menggunakan jala atau biasa disebut ngalintar.
Ia biasa ngalintar di Leuwi Kiara yang merupakan aliran Sungai Cimanuk dan berdekatan dengan Rancakeong. Ketika lelah ngalintar, Pangeran Aria kemudian beristirahat di kampung Rancakeong.
Mengetahui ada Pangeran Aria yang sedang beristirahat, warga Racakeong pun menyuguhkan hidangan berupa karedok terong. Sang pangeran merasakan kenikmatan luar biasa setelah mencicipi karedok tersebut.
Hingga sekembalinya dari ngalintar, pengalaman menikmati karedok itu ia sampaikan pada sesepuh Sumedang hingga membuat Sesepuh Sumedang penasaran dan ingin mencicipi.
Kemudian Pangeran Aria pun mengajak ngalintar di Leuwi Kiara dan beristirahat di Rancakeong. Warga pun kembali menjamu bupati dan para sesepuh dengan karedok.
Sesepuh Sumedang pun merasakan kenikmatan yang sama saat menyantap karedok sehingga mulai saat itu Rancakeong berubah namanya menjadi Desa Karedok hingga sekarang.
Desa Karedok merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Jatigede. Lokasinya berada di bagian utara wilayah Kecamatan Jatigede. Desa Karedok ini memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi Desa Swadaya Mula.
Sebelum tahun 2001, Desa Karedok merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tomo. Akan tetapi, semenjak dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 61 Tahun 2001, tanggal 24 Februari 2001, tentang Penetapan Desa/Kelurahan dalam wilayah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Desa Karedok berpindah dari cakupan Kecamatan Tomo menjadi wilayah Kecamatan Jatigede.
Desa Karedok memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa hamparan atau dataran. Pemerintahan Desa Karedok dipimpin oleh seorang kuwu atau kepala desa dengan enam rukun warga (RW) dan dua puluh empat rukun tetangga (RT), serta terbagi menjadi dua dusun, yakni Dusun Karedok 1 dan Dusun Karedok 2.
Karedok Asal Daerah
Makanan khas Jawa Barat Konon berawal dari sebuah perkampungan yang terletak di seberang sungai Cimanuk.
Daerah ini dulu nya merupakan wilayah Sumedang Larang atau Negara Mayeuti (sebutan orang pada saat itu). Ketika itu terjadi musibah tanah Longsor di sawah lamping dan menimpa sebuah kampung menyebabkan penduduk kampung tersebut harus pindah ke kampung Rancakeong atau Babakan Dobol.
Tersebutlah dua keluarga yang ada di tempat itu yang kemudian berkembang menjadi 710 jiwa, Perkembangan yan demikian pesat nya itu dimungkinkan karena daerah ini daerah yang subur sehingga banyak pendatang yang akhirnya menetap disana.
Saat itu Sumedang dipimpin oleh seorang Bupati yang bernama Pangeran Suriat Atamaja yang senang “Ngalintar”(menangkap ikan di sungai dengan menggunakan jala atau kecrik).
Ketika ngalintarlagi di Leuwi Kiara yang merupakan aliran sungai Cimanuk,ia mulai merasa lelah kemudian beristirahat di sebuah kampung yan disebut kampung Dobol.
Pada saat beristirahat,masyarakat setempat mengetahui bahwa yang berisitirahat itu adalah Dalem atau Bupati dan dengan rasa Hormat warga kampung menyuguhkan hidangan berupa Karedok Terong yakni jenis makanan Sunda untuk makan teman Nasi (saat makan).
Ada 3 (tiga) jenis Karedok :
-Karedok Leunca.
-Karedok Terong.
-Karedok kacang Panjang.
Konon ketika Dalem beristirahat di desa Dobol ini dihidangkan Karedok terong,setelah mencicipi karedok tersebut ia merasakan kenikmatan yang luar biasa atas jamiuan masyarakat kampung tersebut.
Kenikamatan makan karedok terong tersebut dibicarakan kepada sesepuh Sumedang dan merasa penasaran kemudian ia pun mengajak rekan2 nya Ngalintar ke Leuwi Kiara di aliran sungai Cimanuk yang berdekatan dengan Kampung Dobol, begitu pula saat sesepuh beristirahat di jamu pula dengan perjamuan Karedok dan kenikmatan yang sama pula dirasakan oleh sesepuh Sumedang.
Sehingga mulai saat itu “Kampung Dobol” berubah namanya menjadi “Kampung Karedok” dan sekaligus menjadi nama “Desa Karedok” hingga sekarang.
Keunikan dari Karedok, Makanan Khas Jawa Barat
Karedok atau keredok adalah salah satu makanan khas Jawa Barat di Indonesia. Karedok, makanan khas Jawa Barat dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; mentimun, taoge, kol, kacang panjang, ubi, daun kemangi, dan terong atau leunca.
Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula kawung, garam, dan terasi.
Salah satu ciri dari karedok, makanan khas Jawa Barat adalah menggunakan oncom bakar. Bila tidak menggunakan oncom bakar disebutnya lotek mentah (atah).
Karedok, makanan khas Jawa Barat biasanya menjadi makanan pelengkap dalam menu sehari-hari orang Sunda.
Ada tiga macam karedok, yaitu Karedok Leunca, Karedok Terong, dan Karedok Kacang Panjang.
Baca Artikel Menarik Lainnya : Orchid Forest Cikole, Wisata Hutan Pinus yang Instagramable
Karedok Leunca, makanan khas Jawa Barat bahannya hanya dari buah leunca yang masih hijau atau tidak terlalu tua. Bumbunya terdiri atas garam, terasi, cikur (kencur), gula, bawang putih, serta surawung (kemangi).
Bumbunya dihaluskan terlebih dahulu dalam coet dengan mutu (ulekan) disusul leunca dan surawung lalu diaduk dengan bumbu hingga padu dan siap dihidangkan.
Karedok Terong, makanan khas Jawa Barat bahannya terutama buah terong (terung) berwarna hijau keputih-putihan. Bumbunya terdiri atas garam, terasi, gula merah, kencur, asam, dan oncom.
Biasanya keredok terong, makanan khas Jawa Barat ini juga bisa dicampur atau ditambah lalap lain seperti kacang panjang, bonteng (mentimun), toge atau kubis, dan surawung.
Karedok Kacang Panjang, makanan khas Jawa Barat bahannya mentimun, kol diiris, kecuali kemangi dan toge. Kemudian dimasukkan ke dalam coet atau ulekan untuk diaduk dengan bumbu yang sudah disiapkan dan dihaluskan hingga padu.
Sedangkan ka-redok kacang panjang prosesnya sama dengan karedok terong, namun ditambahkan cabe.
Cara Membuat Karedok, Makanan Khas Jawa Barat
Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
5 lonjor kacang panjang, diiris 1/2 cm,
3 lembar kol, diiris kasar,
3 buah terong bulat, diiris tipis,
25 gram taoge mentah,
1 buah ketimun, dipotong-potong,
5 tangkai kemangi, dipetiki.
Bahan Saus Kacang:
100 gram kacang tanah goreng, dihaluskan,
2 siung bawang putih,
2 buah cabai rawit merah,
2 cm kencur,
1/2 sendok teh terasi,
3/4 sendok teh garam,
25 gram gula merah,
100 ml air,
1/2 sendok teh air jeruk limau.
Cara membuat:
1.Ulek bawang putih, cabai rawit merah, kencur, dan terasi sampai halus. 2.Tambahkan garam, gula merah, dan kacang tanah. Ulek rata.
3.Tambahkan air sedikit-sedikit sambil diulek rata. Masukkan air jeruk limau. Ulek rata.
4.Tambahkan kacang panjang, kol, terong, taoge, ketimun, dan daun kemangi. Aduk rata. Sajikan.